Aku Jatuh Cinta pada Membaca
Aku Jatuh Cinta pada Membaca
"Kemampuan membaca itu sebuah rahmat. Kegemaran membaca: sebuah kebahagiaan."
Kira-kira seperti itulah kalimat dari seorang Goenawan Mohamad
Itulah mengapa, ketika kemampuan membaca hanya diartikan : "Selesai sudah, intinya aku sudah tahu membaca. Finish. Ngapain harus membaca banyak-banyak tulisan." Bisa diartikan sebagai bentuk stagnansi dari kita. Seolah-olah kita tidak peduli lagi dengan peng-upgrade-tan dalam jiwa, hati dan pikiran ini.
Jika kemampuan itu hanya sebatas kemampuan. Masih ada yang kurang dalam diri kita, masih ada yang belum tuntas dengan diri kita. Semoga saja kemampuan itu didalami lagi hingga menjadi kegemaran -membaca Aamiin. (Untuk kita semua yang sedang belajar gemar membaca, gemar menulis dan gemar mencintai keduanya!)
Bacalah tulisan-tulisan baik agar jiwa, hati, pikiran kita memiliki energi baik pula. Semua tulisan yang kita baca (baik buku lama atau baru) mesti berefek pada kehidupan kita (entah disadari atau tidak!!!)
Jika tak satu pun buku pernah kita baca. Berarti buku-buku yang tidak kita baca itu (baik buku lama atau baru) sejatinya adalah baru. Sebab kita tidak pernah membacanya.
Selaras dengan kalimat tokoh:
"Buku lama adalah buku baru bagi mereka yang belum membacanya."
Itulah kenapa, bilamana kita mendapatkan buku baru, bilamana kita memiliki buku baru, bilamana kita membeli buku baru. Adalah kenikmatan tersendiri, adalah kebahagiaan tersendiri, adalah keberkahan tersendiri!
Namun, semuanya kudu satu hal : yakni harus dibaca !
Sebab, kalimat di bawah ini akan menyindir kita :
BACA SELENGKAPNYA Ada kejahatan yang lebih kejam daripada membakar buku. Salah satunya adalah tidak membacanya
Endingnya, saya kutip perkataan dari Franz Kafka yang kira-kira kalimatnya seperti ini:
"Buku harus dijadikan kapak untuk mencairkan lautan beku dalam diri kita!"
Selamat membaca dan menulis !
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar untuk "Aku Jatuh Cinta pada Membaca"
Posting Komentar